Khalila Butik Hijab Syar'i

Thursday, April 18, 2013

Makna Satu Kata #15 ILMU: Cara Kita Menghargai Ilmu

Setiap hari kita belajar, belajar hal-hal baru maupun dalam rangka mengasah kemampuan agar ilmu kita terus bertambah. Otak kita ibarat gelas kosong yang senantiasa dapat diisi dengan air, manusia selalu haus dengan ilmu. Ketika gelas mulai terisi penuh, jika kita berusaha mengisinya terus menerus lama kelamaan ia akan luber. Begitu pula dengan diri kita. Ilmu yang tumpah butuh wadah baru yang lebih lapang. Begitu banyak ilmu dan informasi yang kita jejalkan kedalam otak kita. Ada sebagian yang dapat kita terapkan, dan sebagian yang lain belum dapat kita aplikasikan. Pilihannya ada dua, ilmu itu kita ajarkan atau akan menghilang tanpa jejak.


Mengajarkan sebuah ilmu juga dapat kita tempuh dengan berbagai cara, sesuai dengan kemampuan kita. Misalkan dengan lisan berupa ceramah, tausiyah maupun nasehat. Bisa juga lewat tulisan, buku, yang dapat dipahami dan disebarluaskan dengan berbagai media yang ada. Apabila memungkinkan, ilmu yang bersifat praktek dapat kita ajarkan dengan cara mempraktekkan langkah-langkahnya pada yang kita ajari.

Memang, akan lebih baik kita mengajarkan ilmu yang kita sendiri sudah berhasil melakukannya. Tapi tiada salah juga mengajarkan pengetahuan yang belum kita praktekkan, jika itu mengandung kebaikan. Ya, meski kita belum dapat mengamalkan secara keseluruhan. Bahwa sisi terpenting dari kesuksesan sebuah pembelajaran adalah yang kita ajarkan sedikit namun dapat di amalkan sebanyak-banyaknya. Jadi, ilmu tersebut berkah.

Sekarang, mari kita tengok pada diri masing-masing. Ilmu apa saja yang berhasil kita dapatkan dan kita terapkan dalam kehidupan kita mulai lahir hingga usia kita sekarang ini. Ilmu tidak mengenal tinggi rendahnya strata pendidikan, dari siapa kita dilahirkan, seberapa kaya maupun miskin diri kita. Ia hanya mengenal keikhlasan dan kesiapan dari si penerima ilmu. Karena ilmu adalah cahaya. Dan cahaya tidak akan pernah sampai pada jiwa yang senantiasa berbuat kemaksiatan.

Apapun ilmu yang kita kuasai, bersegeralah untuk memulai mengajarkan ilmu tersebut pada orang lain. Ilmu yang bermanfaat tentunya. Selain harta yang disedekahkan, suatu hal yang takkan pernah berkurang jika dibagikan adalah ilmu. Bahkan ia akan terus bertambah dan melekat pada diri seseorang. Ia bahkan dapat menjadi sumber pahala yang tiada putusnya bahkan ketika kita telah tiada.
Mungkin bagi kita ilmu yang kita anggap sepele dan sederhana, sangat biasa bagi kita. Namun, siapa sangka ilmu tersebut sangat luar biasa berguna bagi orang lain. Bahkan dapat merubah nasib seseorang menjadi lebih baik. Mulailah berfikir untu tidak egois. Bob Sadino pernah berkata, ia tidak ingin ilmu dan pengalaman yang ia miliki hanya akan ikut terkubur saat ia meninggal nanti. Ia ingin ilmunya dapat dipelajari orang lain.

Berawal dari pemikiran pada tulisan ini, saya ingin belajar berbagi ilmu. Dengan cara yang mampu saya lakukan. Menulis adalah salah satu jalan saya berbagi ilmu. Meski pemahaman saya belum sepenuhnya benar, saya berharap dengan menulis dapat memperbaiki sendi-sendi kehidupan saya menjadi lebih baik. Saya dapat banyak belajar, dan siap menerima masukan dari siapapun yang mau mengingatkan kekhilafan terhadap apa yang saya tulis.

Karena prinsip saya dalam menulis adalah menulis dengan ilmu. Menulis sebagai investasi akhiratku. Berharap, semua yang tertulis bagaikan nafas yang terus membuat saya hidup meski suatu saat saya telah pergi meninggalkan dunia ini.

Khalila Indriana, 2013.
100 hari penuh inspirasi

No comments:

Post a Comment