Thursday, April 11, 2013
Makna Satu Kata #8 JARAK: Menjadi Huruf atau Kata
Jauh atau dekat. Begitulah kira-kira jika kita bicara tentang jarak. Mengapa harus ada jarak, karena segala sesuatu tidak semua harus saling berhimpit. Kalau berhimpit, nanti tidak bisa tumbuh dengan sempurna. Kalau yang itu mungkin teknik menanam padi di sawah, ya? Jarak, entah kenapa ia seringkali membuat perasaan membaur. Dekat, tidak berarti menyatu. Jauh, belum tentu membuat kita tak terhubung. Ada euforia yang tercipta jika jarak menjadi pemisah atau penghubung. Ada bosan, ada juga yang merindu.
Bagaimana dengan tulisan? Ibarat menyusun kata-kata, ia selalu membutuhkan spasi sebagai pemisahnya. Kata demi kata akan menyatu menjadi kalimat, kalimat menjadi hamparan paragraf yang beriringan membentuk makna. Maka jarak dapat menciptakan keindahan. Memainkan kata, membuat sebuah tulisan yang utuh menjadi padu. Dan iapun takkan menimbulkan kesalahpahaman.
Namun tiada berlaku jika ia adalah sebuah kata. Dalam kata, huruf demi huruf tidak membutuhkan jarak di antaranya. Karenanya ia harus berdekat-dekatan. Terangkai sempurna membentuk sebuah kata yang memiliki makna. Semakin tepat susunan hurufnya, semakin bermaknalah ia. Jarak hanya akan merusak keindahan dan kedalaman arti sebuah kata, jika ia dipaksakan ada spasi di sana.
Kadang, rumus ini berlaku juga pada kita. Hubungan kekerabatan, pertemanan, memang membutuhkan ukuran kedekatan yang tepat agar berjalan selaras. Mendekat atau menjauh, pasti ada penjelasan yang membuat kita mengambil keputusan demikian. Akan ada konsekuensi melibatkan emosi dan perasaan. Memiliki sikap, tentu akan menentukan bagaimana hubungan itu tercipta. Bisa indah, bisa juga serba salah.
Dengan siapa kita terhubung, tinggal kita memilih menjadi apa diri kita. Menjadi huruf atau kata.
-khalilaindriana,2013.
100 hari penuh inspirasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment