Ya, tentu saja kita harus
bersedia melalui prosesnya tahap demi tahap. Tanpa mengenal lelah dan selalu sabar
menjalani sesuai dengan aturan mainnya. Kita pahami benar bahwasanya dalam proses tidak ada yang lebih
penting ketimbang yang lain. Semuanya penting untuk kita resapi. Hanya saja,
ada prioritas yang kita jadikan tolok ukur untuk fokus mengerjakan yang lebih
berarti daripada mengurus yang remeh-temeh. Jalani saja seluruh prosesnya
dengan baik. Kita beri waktu pada diri kita untuk mendesain peta arah jalan
untuk mencapai visi besar kita, itulah misi. Misi yang baik, bukan saja misi
yang dirancang apik. Tapi misi yang sempurna adalah yang dapat dikerjakan.
Visi selangit, misi membumi. Kita
boleh berangan tinggi, namun dalam proses mencapainya harus dapat dilampaui.
Ada seribu jalan yang dapat kita lalui, tetapi hidup butuh berstrategi agar
kita pandai memilih jalan yang tepat. Supaya tidak tersesat atau terlalu lama
terombang-ambing di jalanan karena jalan
yang kita pilih terlampau jauh dari sasaran.
Dalam proses, ikutilah alurnya
dengan baik. Belajarlah menikmati proses. Lihatlah sekeliling jalan tersebut, akan
ada banyak hal yang dapat kita ambil pelajaran. Kita tidak akan pernah
kehabisan bekal, karena kita terus mengisi bekal kita dengan terus belajar
memperbaiki diri. Kita akan lebih sabar untuk tidak mengambil jalan pintas. Learning by doing, do it step by step.
Percayalah, kalau kita dapat menghadapi berbagai rintangan dan tidak lari dari
masalah maka Allah akan mempermudah. Jadi, tidak ada alasan untuk menghindar. Kita
hadapi secara jantan dan bertanggungjawb pada pilihan. Belajar mengikuti tahapan
itu akan membawa kita sampai tujuan tepat waktu. Kalau lompat-lompat
mencapainya, bisa-bisa kita kelelahan. Rencanapun bisa saja berantakan.
Proses yang benar dan sabar,
melahirkan hasil yang besar. Kita belajar memaknai sebuah proses dengan cara
mengalaminya. Pandai-pandailah mengambil hikmah dalam perjalanan mencapai
tujuan yaitu dengan cara memperhatikan sekeliling jalan yang terbentang di hadapan
kita. Kita akan semakin sadar akan kebesaran-Nya. Tidak mungkin jika Allah
menakdirkan kita hidup di dunia tanpa arti. Tinggal kita yang sigap untuk
mengambil sikap atau sebaliknya.
Khalila Indriana, 2013.
100 hari penuh inspirasi.
No comments:
Post a Comment