Bismillah, ba’da tahmid wa shalawat.
Impian, secara bahasa adalah sesuatu yang sangat diinginkan
atau diraih. Ah, pastinya sudah banyak buku dan tulisan yang menjelaskan soal
definisi impian, merumuskan impian, motivasi menjemput impian, dan seterusnya.
Lebih tepatnya, impian itu akan lebih nyata jika ia sudah berubah menjadi
cita-cita. Adanya tindakan serta proses untuk mencapainya.
Sekedar berbagi ilmu saja ya, yang saya dapat dari dosen
saya siang tadi. Setidaknya, sekarang saya tahu jika memiliki impian jangan hanya
didiamkan mengendap. Tapi ditindak lanjuti. Ada tiga hal yang perlu
diperhatikan dalam proses menggapai impian. Saya analogikan misalnya kita ingin
pergi ke suatu kota. Untuk dapat mencapainya, lakukan langkah-langkah agar kita
sampai kesana.
Pertama, Destination.
Tentukan tujuan yang ingin kita datangi. Tujuan harus jelas, ke kota Bandung
misalnya. Perlu juga kita tahu apa yang akan kita lakukan setelah sampai di
Bandung. Jadi, bukan sekedar iseng saja kita ke tempat tersebut. Lalu, untuk
mencapai kota Bandung, ada yang tak kalah penting untuk kita tetapkan yaitu
kapan kita ingin sampai ke Bandung? Jadi waktunya harus tepat. Karena, dengan
kita tahu kapan ingin tiba di tempat tujuan maka kita dapat menentukan langkah
berikutnya.
Kedua, Vehicle. Nah,
kendaraan apa yang kita pilih? Mau yang cepat atau lambat, kita yang tentukan.
Yang penting jangan sampai salah kendaraan. Maunya sampai ke Bandung cepat,
kita naik andong. Ya kurang tepat. Harusnya naik pesawat atau jet. Disesuaikan
saja alokasi waktu yang dibutuhkan. Agar tepat waktu. Jadi, kalo tujuan jelas dan
kendaraan pun sudah oke, yang terakhir inilah yang menentukan.
Ketiga, Driver. Kendaraan
secepat apapun yang membawa kita jika pengemudinya lelet, amatir, dan tidak
tahu jalan maka semuanya jadi sia-sia. Mungkin tetap sampai, tapi lama. Karena
berputar-putar atau yang parah bisa tersesat. Oh ya, jadi ada opsi bawa peta
ya. Jika ketiga hal tersebut benat-benar diperhatikan, kota bandung bisa kita
tempuh dengan kedipan mata. Hehe.
Begitulah pelajaran yang saya tangkap hari ini mengenai
bagaimana mencapai impian agar tepat sasaran, cepat pula sampainya. Impian
harus jelas, cara yang digunakan tepat, dan jika impian kita membutuhkan peran
orang lain dalam prosesnya maka haruslah memilih orang yang tepat. Belajar pada
orang yang tepat. Ingin jadi penulis, dekatnya dengan teknisi. Tidak apa-apa
sih, kecuali ia ingin menulis tentang mesin-mesin. Intinya, selaras dan yang
mendekati impian. Semakin cepat impian itu terealisasi.
Jika kita boleh bermimpi, karena mimpi itu katanya masih
gratis, maka banyak-banyak menetapkan impian dalam hidup ini. Jika boleh
memilih, pilihlah yang sesuai dengan hati. Sesuai dengan passion,suara hati, lentera jiwa diri masing-masing. (jadi pengen
nulis tentang ini).
Butuh waktu untuk saya memahami. Bisa jadi sampai di sini
saya masih banyak keliru dalam menafsirkan. Maka saya tulis agar kelak saya
dapat membacanya kembali. Apakah yang saya sudah memahami dengan benar, saya yakin
prosesnya masih panjang untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan ini.
-khalilaindriana, 2013.
100 hari penuh inspirasi
No comments:
Post a Comment