Bismillah.
Sabar adalah kekuatan untuk
bertahan dalam cobaan, aktif mencari solusi, bergerak dengan ikhtiar. Jangan
pernah melihat masalah hanya dari satu sisi yaitu keburukannya saja, lihatlah
dari berbagai sisi. Suatu ketika kita butuh melapangkan hati kita dengan
mencurahkan isi hati kita pada orang yang kita percaya, siapa tahu ada solusi
di sana. Tapi, Allah-lah yang maha solutif terhadap segala permasalahan yang
terjadi dalam diri seorang manusia. Allah adalah tempat bergantung yang utama
dan paripurna.
Ada manusia yang merasa dirinya
sangat terpuruk, habis. Namun ada pula yang merasa terpuruk, tapi ia bangkit.
Tinggal kita memilih yang mana. Menyikapi itu semua, dibutuhkan mental-mental
yang telah kita bentuk sebelumnya. Kita ingin menjadi orang yang sabar, butuh
latihan. Latihan dari yang kecil-kecil, hingga suatu ketika apabila kita
menghadapi cobaan yang besar hati kita telah tertata. Tiada seorangpun manusia
yang berharap hanya keburukan yang terjadi dalam hidupnya.
Jika kita memahami
ayat yang Allah terangkan dengan indah dalam Al-Qur’an (al-Ankabut :3) maka,
segala masalah yang menghampiri akan kita anggap sebagai bentuk kasih sayang
Allah pada kita. Allah sedang meperhatikan kita yang selama ini cuek pada-Nya.
Menuju derajad kemuliaan kita sebagai orang-orang yang beriman di jalan-Nya.
Sabar, bukan perkara yang hanya
terucap dalam kata. Sabar adalah amalan yang nyata. Barangsiapa dapat
melaksanakan, maka sabar itu dapat kita jadikan sebagai penolong disisi sholat
yang utama. Sungguh beruntung kehidupan pilihan hidup seorang mukmin itu.
Apabila ia ditimpa keburukan dan ia sabar, maka itu baik baginya. Dan apabila
mendapat kenikmatan ia bersyukur, maka itu baik pula untuknya.
Bila kita merasa berat menanggung
beban ujian, sejenak letakkan masalah itu agar pundak terasa ringan. Lanjutkan
perjalanan, kumpulkan kekuatan, dan suatu ketika ambil kembali untuk
diselesaikan. Ingat, selalu ada Allah yang Maha Mendengar. Yakin ada solusi di
setiap persoalan, janganlah takut dan serahkan keputusan terbaik dari-Nya.
Semoga Allah senantiasa
memerdekakan hati-hati yang terbelenggu dari keterpurukan akibat masalah yang
dirasakan. Allah tidak hendak menghinakan hambanya dengan cobaan yang
menghadang dalam kehidupannya. Tapi Allah hendak memilih hamba-hamba terbaik
yang senantiasa ikhlas pada takdirnya. Sempurna dalam ikhtiarnya, paripurna
dalam kesabarannya. Bila kita berhenti berusaha, maka habislah kita. Jika kita
jadikan kekuatan terlemah pada diri kita sebagai suatu yang paling menguatkan diri,
maka Allah akan menjadi penolong terbaik dalam kehidupannya.
Allah maha Mengetahui segala isi
hati, Allah penggenggam segala urusan di dunia. Serahkan keputusan terbaik
kepada-Nya. Dengan begitu tiada yang perlu kita khawatirkan.
Laa Tahqof wa Laa
Tahzan, Innallaha ma’ana.
@khalilaindriana
Belajar menasehati diri sendiri lewat tulisan, itu efektif.
October,24th 2012
1:26 dini hari
Wahh Motivasi nihh.. Teringat awal postikan dulu, sebelum saya menemukan bentuk tulisan saya, saya menulis motivasi, amburadul, acak-acakan, dan tidak terarah.. tapi semua proses, daripada mencari gaya tulisan saya anjurkan lebih baik menemukan gaya tulisan.. yahh menulislah dulu, tak penting gayanya, lama-lama anda akan temukan gaya menulis anda
ReplyDeleteYups, menulis. Meski sama-sama penulis, setiap penulis itu berbeda. Setiap penulis memiliki keunikan sendiri-sendiri. Tanpa membatasi diri, penulis bebas menuliskan apa saja yang ingin mereka tulis. Batasan itu ada hanya jika seseorang telah menemukan gaya menulisnya sendiri atu expert menulis pada bidang yang digeluti. Selamat belajar, menulis itu proses. bukan hasil akhir.
Delete