Khalila Butik Hijab Syar'i

Thursday, February 5, 2015

Inilah Alasan Saya Berhenti

Jenuh;
(adj) adalah keadaan di mana kamu harus move on tapi kamu kebanyakan ngeluh serta larut dalam kesengsaraan yang kamu bikin sendiri.

#bukankamus

Jika dihitung skala 1 hingga 10, berapa kali kamu merasa jenuh dalam satu hari atau dalam satu minggu? Menjalani rutinitas memang terkadang membuat kita merasa jenuh. Jenuh bikin kita gak konsen, malas, dan gampang bosan pada hal yang sedang kita jalani. Padahal banyak hal lain yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kejenuhan tsb. Menulis, misalnya. Lho, emang tulisan ini ditulis karena saya lagi jenuh? Enggak juga. hehehe.

*saya insomnia makanya betah nulis meski sampe larut malam, catet.

Tentang jenuh, jadi inget dengan banyaknya pertanyaan yang masuk pada saya akhir-akhir ini. Tentang bisnis craft yang selama lima tahun terakhir saya geluti. Apakah saya masih bertahan pada bisnis ini? Atau saya sudah jenuh?

FYI,  selama hampir 4 bulan terakhir, jujur saya sudah off dari dunia craft alias bikin pernak-pernik flanel yang dulu menjadi salah satu ladang mencari nafkah yang paling utama buat saya. Dibilang menghasilkan, pasti iya. Hellow.. Emang duit dari mana saya bisa kuliah sampe tamat sarjana ekonomi? Nah, itung-itung kalau punya gelar SE... minimal nih ya, saya ada pengalaman. Gini-gini saya dah pernah bergelut di dunia bisnis yang riil... (meski kenyataannya saya sudah menjalankan bisnis ini sebelum saya masuk kuliah, hehehe *tuing2*).

Intinya sih, saya cuma mau bilang.. saya tetap merasa beruntung dapat menjalankan bisnis saya di bidang craft ini selama bertahun-tahun dengan segala jatuh bangun dan pengalaman yang saya dapat. Obrolan singkat dengan ibu saya kemari sore menjelang maghrib, bikin saya mikir.

Saya: Bentar lagi, itu mau saya bersihkan (nunjuk tempat benda-benda craft, bahan dan peralatan yang mulai berdebu). Kalau bisnis craft itu, bisa saya jalankan nanti-nanti (lagi). Kan itu keterampilan, jadi kapan aja punya waktu bisa dipegang lagi...

Ibu: Iya, gak papa. Sekarang ya dijalani aja, mana yang bisa jadi jalan rezekimu lah... (beliau tau, sekarang saya memang fokus jadi penulis online). Pokoknya yang itu (craft, maksudnya) jangan sampai kamu lepas. 'Gitu-gitu' yang bisa menjadikan kamu seperti sekarang ini.. Dulu buk e jualan peyek, bisa ngidupin kamu, sekarang dah segede-gede ini... (tertawa lepas liat anak gadisnya dah pada gede-gede, cakep lagi *astaghfirullah *hehehe)

Saya: *nyengir* iya juga ya buk...

(iyalah, emang cuman 'gitu-gitu' doang bisnis saya. Bikin-bikin produk, jual, dapet duit. hehehe...)

Saya senang berbisnis. Banget malah. Saya berhenti sejenak dari bisnis craft telah yang saya tekuni selama ini, bukan karena saya jenuh. Saya hanya berfikir bahwa dalam hidup ini harus ada perubahan yang terjadi. Sekecil apapun perubahnnya. Dan terkadang untuk menjalani sesuatu yang baru, waktu kita benar-benar tersita untuk hal tersebut. Belajar hal-hal baru, belajar konsisten, belajar tekun, serta belajar menerima konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil. Pahit-manis harus dirasakan.

Temans, pilihan hidup itu harus diambil dan benar-benar harus serius kita jalankan. No galau, no setengah-setengah. Kalau pilihan kita bener, kenapa harus galau? Kalau pilihan kita gak bener, kenapa musti dipilih? Hehe. Ingat, setiap diri adalah pemimpin. Kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya. Saya hanya ingin belajar memilih jalan hidup saya sendiri. Entah orang lain setuju atau tidak, toh tetap diri kita yang menjalani.

Banyak yang menyayangkan, kenapa gak diterusin.. kan sayang bisnisnya.. kan sayang pelanggannya.. dan kan sayang.. kan sayang yang lain. Saya juga sayang kalian, tapi saya lebih sayang hidup saya. Hehehe... Saya terimakasih banyak buat yang sudah perhatian banget sama saya. Namun, tentunya saya punya pemikiran tersendiri dalam bertindak. Tidak semua yang baik dimata orang lain, baik untuk saya. Tidak semua yang saya anggap baik, baik di mata Allah.

Saya hanya ikuti jalan yang Allah berilkan. Ihdinash-shiraatha-l-mustaqiim. Setiap hari kita sama-sama berdoa agar ditunjuki jalan yang lurus. Tinggal ikhtiar kita untuk memilih dan menempuh jalanterbaik  yang Allah berikan. Allah lah yang membimbing hati kita untuk menuju ke jalan-Nya.

Saya justru lagi panas-panas nya, ngebul-ngebulnya untuk belajar hal-hal baru.Berusaha menekuni yang (saya anggap) menjadi passion saya selama ini. Saya akui, saya ini masih bodoh dan jauh tertingal. Tapi Alhamdulillah, sejauh ini Allah turunkan nikmat dan rezekinya lewat jalan yang saya pilih. Saya tetap enjoy dengan pekerjaan yang saya jalani, hidup saya juga gak risau lagi.

Mungkin, yang masih menjadi PR besar saya adalah menyelesaikan semua tanggungan yang belum saya selesaikan dan lunasi (mohon yang masih ada sangkutan sama saya bersabar. Saya sedang berusaha menyelesaikan satu-satu, tinggal tunggu giliran ya. Saya selalu ingat, kok. InsyaAllah saya menjaga kepercayaan yang kalian berikan. Doakan saya, ya...)

Dan tulisan ini sudah terlalu panjang, maka saya akhiri sekian.

Saya doakan, teman-teman yang akhir-akhir ini sering merasa jenuh dengan pekerjaannya, segera move on.
Yang sedang merintis bisnisnya, dilancarkan selalu oleh Allah.
Yang sedang skripsi, segera rampung dan wisuda.
Yang sedang puyeng cari kerja, semoga segera dapat pekerjaan yang baik.
Yang sedang galau jodoh... semoga Allah pertemukan dengan jodoh pilihan Allah. Aamiin..
Yang sedang usaha lunasin utang, semoga Allah beri jalan untuk membayar utangnya.. Aamiin...
Aamiin, aamiin ya rabbal 'alamin.

Ponorogo, 6 Februari 2014

Doakan saya ya, saya diberi ngantuk. Segera sembuh insomnianya. Hehehe... *abaikan*

No comments:

Post a Comment